Angin
Karya Muhammad Naufal F.
Setidaknya dua tahun lalu aku pernah mengenalmu lebih dekat
Lekuk senyummu yang menghentikan waktu di sekitarku
Agaknya malam itu pernah menjadi saksi bisu,
ketika angin semerbak membisikkan bahwa entah mengapa arah hati ini menoleh padamu.
Lekuk senyummu yang menghentikan waktu di sekitarku
Agaknya malam itu pernah menjadi saksi bisu,
ketika angin semerbak membisikkan bahwa entah mengapa arah hati ini menoleh padamu.
Aku pun tidak akan cepat menyimpulkan rasaku kala itu
Tapi kalau boleh jujur, Bersamamu membuatku bahagia
Aku pun masih ingat, waktu itu aku mencoba sedikit perhatian padamu
Balasmu dengan berbisik, yang rangkaian katanya masih cukup jelas di memoriku
Tapi kalau boleh jujur, Bersamamu membuatku bahagia
Aku pun masih ingat, waktu itu aku mencoba sedikit perhatian padamu
Balasmu dengan berbisik, yang rangkaian katanya masih cukup jelas di memoriku
Kala itu kita mendekat bukan karena kehendak
Kulihat raut wajahmu, lalu dengan cepat kupalingkan lagi
Takut dopamin dalam tubuhku berlebihan karenamu
Kulihat raut wajahmu, lalu dengan cepat kupalingkan lagi
Takut dopamin dalam tubuhku berlebihan karenamu
Waktu yang cukup singkat tenyata mampu mengubah pandanganku terhadapmu
Bahkan jika mengingatnya kembali membuatku senyam senyum sendiri
Bahkan jika mengingatnya kembali membuatku senyam senyum sendiri
Teruntuk dirimu yang kutuliskan pada kisah ini
Terima kasih atas kesempatan mengenalmu lebih dalam kala itu
Terima kasih atas kesempatan mengenalmu lebih dalam kala itu
Ditulis pada tanggal 10 Desember 2017
terima kasih atas sarannya mas, mohon doanya yang terbaik,untuk kita semua
BalasHapus