Titik temu tak terlihat tertutup oleh kabut waktu Semerbak jarak semakin meluas hingga tak terbatas Kemudian sang bayang semakin hilang Bersama cerita yang namun kian bertahta
Perihal asa yang tak dapat kau rasa
Perihal jejak rindu yang perlahan membisu
Diksiku hilang arah
Jariku meracau tak tahu kemana
Relungku seakan kempis tak bersisa
Malam ini kau muncul tiba tiba
Tepat disaat pagi tadi kudapatkan rayu biru
Menguak ragu seraya mengubur rindu
Mengubur rindu bahwa diri ini harus siap tuk beradu
Menjadi pilu dengan sejuta candu haru
Setidaknya dua tahun lalu aku pernah mengenalmu lebih dekat
Lekuk senyummu yang menghentikan waktu di sekitarku
Agaknya malam itu pernah menjadi saksi bisu,
ketika angin semerbak membisikkan bahwa entah mengapa arah hati ini menoleh padamu.
Terkadang, seseorang lebih memilih menjauh dari orang yang ia peduli. Bukan karena ia tak peduli lagi, atau sudah hilang rasa padanya, tapi lebih karena ia lebih dan sangat peduli padanya daripada dirinya sendiri sehingga ia memilih untuk mengurung diri, menyalahkan dirinya sendiri.