Selasa, 15 Januari 2019

Jurnal Jenuh #1



Terkadang, seseorang lebih memilih menjauh dari orang yang ia peduli. Bukan karena ia tak peduli lagi, atau sudah hilang rasa padanya, tapi lebih karena ia lebih dan sangat peduli padanya daripada dirinya sendiri sehingga ia memilih untuk mengurung diri, menyalahkan dirinya sendiri. 

Ia tak ingin kupu-kupu di perutnya justru mati dan hilang arah, layu lalu mengering. Dengan sikapnya itu seakan ia mengurung kupu-kupu itu, yang seharunya ia terbang bebas. 

"Bukankah keindahan itu lebih baik dinikmati bersama" 

"Sayangnya, aku lebih memilih untuk menikmatinya sendiri, membuatnya semaki jenuh, keruh, hingga tak terlihat lagi pada siapa aku mendamba" kata yang lain.

Rasa ingin memiliki itu yang membuatmu egois. Hilang sudah niat tulusmu membangun masa depan cerah. Yang kau pikirkan hanya bagaimana memenangkan egomu, semua dari dirimu kau anggap benar!! sedang kebaikan yang lain kau anggap remah remeh, dan sudah pasti semuanya salah!!

Semakin kau tak mengerti, semakin baik. semakin leluasa aku bercerita di gubuk kecilku.

16 Januari 2019, hampir enam tahun sejak pertama kali aku menyukaimu, percikannya masih ada. menjadi pemanis di kala hari terasa pahit, namun tak jarang menjadi racun di kala hari ku sedang bahagia. angin lalu yang lucu.

Cinta, fanatik, dan masa depan, siapa yang tahu pasti.

Jadi lah orang baik kawan, jadi lah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar