Minggu, 31 Desember 2017

Adagium Sira

Adagium Sira
Karya Muh. Naufal F.



Kala itu pagi berseri menjemputku
tak seperti biasa, kali ini spesial
Derap kaki kaki penuh ambisi berlari demi menjadikannya pasti
membuatku semakin yakin untuk menjemput asa
.
.
Hingga kemudian hari telah menyelesaikan setengah tugasnya
Langkahku beristirahat pada sebuah taman
Kulihat awan di langit tak sedang berdiskusi
hanya sekedar menyapa 
lalu pergi menuju kesibukan mereka masing-masing
Sembari mengistirahatkan kaki
kunikmati terik mentari bersama perkenalanku dengan dunia baru
.
.
Asyik tenggelam dalam nuansa perkenalan
mataku tertuju pada kupu-kupu yang terbang di dekatku
Entah mengapa pertama kali melihatnya pandanganku seakan telah memberi isyarat
Aku memperhatikannya dengan seksama
Bukan corak sayap yang ia punya
agaknya caranya berinteraksi
tentang bagaimana ia memberi arti dari setiap kepakan sayapnya
Kala itu menjadi saksi bisu terkait konstelasi baru dalam catatan pengelanaanku
.
.
Setiap kepakannya memberi corak baru
Anggun
Siapa sangka jika sayap mungilnya itu mampu mengubah pandanganku tentang dunia
membuka mata, mendebarkan jiwa, hingga muncul secercah cahaya
Ia menebar maslahat
dari satu bunga ke bunga lainnya yang ia hinggapi
.
.
Hingga kemudian ia pun terbang menjauh
Terbang kemana? entahlah
Mungkin tugasnya di taman ini telah usai
Mungkin ada taman lain yang lebih luas 
sedang menunggu untuk ia kunjungi
Yang jelas,
aku yakin arah tujunya pasti menuju kebaikan
.
.
Goresan perjumpaan singkat ini kututup dengan sebuah harap. 
Menjadi bijak dan tetap menebar manfaat
Mungkin suatu saat aku akan bertemu lagi dengan kupu-kupu itu
Harapku pun saat ini masih menyala
Terima kasih atas setiap arti yang kau beri


21 komentar:

  1. Baca blog ini jadi keknya baca tulisan sendiri. Penuh kiasan. hehehe.

    Suka dengan diksinya yang sederhana dan gak gampang ketebak.

    Tapi, sayangnya endingnya membuka cerita aslinya : Goresan perjumpaan singkat ini kututup dengan sebuah harap.
    Menjadi bijak dan tetap menebar manfaat
    Mungkin suatu saat aku akan bertemu lagi dengan kupu-kupu itu
    Harapku pun saat ini masih menyala
    Terima kasih atas setiap arti yang kau beri


    Kalo saja endingnya lebih dikiaskan lagi. Menurutku akan jadi makin keren.

    Jadi, pembaca cuman melongo bingung Ini ceritanya tentang apa???? hahahah

    BalasHapus
  2. Terlalu mudah kalo memang mengungkap rasa dengan sesuatu yng sederhana dan begitu mudah dipahami, dibikin pusing dululah yang baca, biar persepsinya lebih mendalam dan lebih mengena hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk...hayoloh... masnya apa saya yang salah memaknai wkwkw

      Hapus
  3. Keren, aku sendiri belum bisa menulis seperti ini :)
    Bingung mau komen apa, yang jelas ngerti sih maksudnya..he
    Mas Naufal, coba deh dibikin video gitu, pake suara, seprtinya bakal bagus. Pasti bakal banyak suka juga..

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengen sih mas, cuman masih ga pede dengan suara sendiri hehe

      Hapus
    2. Coba aja dulu, Mas. Siapa tahu nanati banyak masukan setelah orang lain mendengarnya.. he

      Hapus
    3. kalo ada waktu saya coba ya hehe,doa'kan mas

      Hapus
  4. Ya ya ya, harus dibaca beberapa kali untuk memaknai maknanya, karena gue masih kesusahan untuk memaknai tulisan yang penuh kiasan gini. Hehe

    BalasHapus
  5. Weeeeeehh.... *tepok-tepok*
    Keren ya puisinya. Ini puisi kan yak?
    Kalimatnya bagus... walau aku gak ngerti artinya.
    Maklum, aku rada lemot ._.
    mgkin kupu2nya cuma numpang lewat di taman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ini puisi mba hehe..
      ayo mba diterka maknanya :)
      .
      btw selamat datang di blog saya, semoga betah yah..

      Hapus
  6. menganalogikan doi yang dicinta sebagai kupu2 yang sudah pindah dari taman satu ke taman lainnya nih, ceritanya? ehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduu, ga bermaksud bang... yaa klo abang memahaminya seperti itu saya ga larang sih, biarkan imajinasi liar kita yang bergerak hehe

      Hapus
  7. Puisi ya :). Bikin yg banyak, trus kumpulin jadiin buku.. horeeee. Hehe. Kupu2 mmg makhluk yg tidak cuma cantik ya, tapi episode kehidupannya menginspirasi bnyak orang. Klo ini puisi curahan hati, aku suka penutupnya. Bijak dan bermakna.

    BalasHapus
  8. Adagium sira itu bahasa latinnya kupu2 ha atau apa?

    Tulisannya puitis. Ide dari seekor kupu2 saja bisa menghasilkan puisi yanb seindah ini, ya walau saya sendiri kurang nangkep maksudnya krn emang untuk memahami sebuah puisi itu tak semudab memahami tulisan biasa. Butuh penjiwaan dan tentu yg lebih bisa menjiwai,penulis puisinya sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan mba, adagium sira itu gabungan dari kata adagium dan kata sira, cek aja makna tiap katanya di kbbi mba, ntar mba tau hehe...
      .
      terimakasih sudah mampir mba.. perihal arti dari puisi emang pembuatnya yang paling tau ya hehe... tapi tidak membatasi pembacanya untuk menerka maksud dari puisinya :) selamat memaknai dan menjiwai mba... :)

      Hapus
  9. Adagium sira itu bahasa latinnya kupu2 ha atau apa?

    Tulisannya puitis. Ide dari seekor kupu2 saja bisa menghasilkan puisi yanb seindah ini, ya walau saya sendiri kurang nangkep maksudnya krn emang untuk memahami sebuah puisi itu tak semudab memahami tulisan biasa. Butuh penjiwaan dan tentu yg lebih bisa menjiwai,penulis puisinya sendiri

    BalasHapus
  10. Adagium sira itu bahasa latinnya kupu2 ha atau apa?

    Tulisannya puitis. Ide dari seekor kupu2 saja bisa menghasilkan puisi yanb seindah ini, ya walau saya sendiri kurang nangkep maksudnya krn emang untuk memahami sebuah puisi itu tak semudab memahami tulisan biasa. Butuh penjiwaan dan tentu yg lebih bisa menjiwai,penulis puisinya sendiri

    BalasHapus
  11. Mas Naufal ini memang paling jago kalau mengungkap rasa.

    BalasHapus
  12. whoaa mba... terima kasih mba,terima kasih sudah mampir

    BalasHapus